Do not want to be hurt by anyone
Belakangan ini gue lagi merasakan perasaan yang aneh. Akhir-akhir ini gue merasa bahwa "perasaan yang ga ingin disakiti oleh siapapun". Gue merasa bahwa kalau ada yang menyakiti gue baik fisik maupun melalui lisan gue langsung enggak terima, gue merasa sakit dan enggak suka aja. Misalnya aja nih ada seseorang yang kasih kritikan ke gue tapi dia enggak kasih solusi bisanya cuma marah aja dan enggak ngebantu sama sekali itu sumpah gue kesal abis. Ada juga tipe seseorang yang ngomongnya ketus pas lagi kasih pendapat atau opini kepada gue "ngomongnya enggak nyantai menurut gue itu ngeselin banget". Dibeberapa minggu ini gue merasa "sensi sendiri"entah itu cuma perasaan gue aja atau emang gue udah kelewat "muak,jenuh atau udah abis batas kesabaran".
Sebelum perasaan itu ada, gue orangnya cenderung lebih cuek, enggak ambil pusing omongan orang, enggak terlalu mikirin apa yang diomongin orang. Karena menurut gue yaudah itu opini mereka, terserah mereka mau melontarkan apapun asal enggak keterlaluan. Ini sudah pada tahap puncak "gue begah sendiri"kalau ada yang ngomongin gue perihal entah itu tentang kualitas diri gue, sifat gue maupun cara pandang gue soal kehidupan". Gue merasa itu udah keterlaluan karena gue juga bukan tipe orang yang suka mengkritik pedas, ketus tanpa sebab dan sebagainya.
Gue akan memperlakukan orang lain sesuai kapasitas. Gue akan bersikap kepada orang lain sesuai porsi masing-masing. Kalau orang itu baik, gue akan lebih baik lagi tapi kalau orang itu udah "karakternya enggak baik terhadap gue"yaudah baiknya gue cuma seminimal mungkin dan enggak lebih. Gue merasa makin kesini banyak banget orang-orang yang kalau ngomong tentang sesuatu, menyangkut orang lain atau masalah kehidupan itu mereka udah "ngasal aja ngomongnya". Maksudnya disini ngomong tanpa pikiran dan hati nurani. Lebih cenderung berbicara sesuka yang emang pengen diomongin aja tanpa pikir panjang apakah akan menyakiti hati orang lain.
Gue juga merasa makin kesini banyak orang yang cuma pengen "dimengerti" tapi enggak mau "mengerti" tentang diri orang lain maupun orang sekitarnya. Ya gue tau sih manusia itu karakternya "egois" tapi dunia ini semakin dewasa untuk kita sebagai manusia hanya mengandalkan "keegoissan" untuk bertahan hidup. Coba deh lebih care sama lingkungan sekitar, ketika bersikap, berbicara dan berpikir itu semua harus lebih diatur lagi dalam konsep kehidupan masing-masing.
Penyakit hati bisa timbul karena "omongan" makanya jangan menimbulkan "rasa kesal" karena omongan yang ga benar, nada yang ketus dan ekspresi yang enggak enak untuk diperlihatkan sama lawan bicara. Itu akan sangat menyakiti perasaan orang lain, Boleh bersikap kaya gitu tapi enggak tiap waktu juga dan harus tau porsinya.
Gue ngomong begini karena emang "kenyataannya". Gue ngomong begini berdasarkan logika dan perasaan yang udah numpuk banget. Sehingga gue menumpahkan melalui tulisan gue ini. Karena udah kejadian di diri gue makanya gue sebisa mungkin untuk enggak memperlakukan orang lain dengan buruk dan gue ingin bersikap,berbicara sama orang lain "dengan enggak menyakiti mereka". Karena gue tau rasanya kalau diperlakukan dengan tidak baik.
Komentar
Posting Komentar