OPINI GUE DOANG Part 2
Lagi lagi pagi ini gue ada niatan untuk menulis. Finally gue sekarang menulis. Belakangan ini lagi banyak banget orang yang nanya, atau cerita atau dm ke gue seputar tentang diri mereka. Sebenernya gue bukan tipe manusia yang suka ikut campur urusan orang sih, tapi karena ini mereka sendiri yang pengen nanya-nanya atau cerita ke gue yaudah dengan senang hati gue mendengarkan. Gue hanya menjawab, merenspons atau memberi saran sesuai dengan apa yang pernah gue alami bukan hanya sekedar ingin melontarkan doang kepada mereka.
1. Pertanyaan pertama datang dari salah satu sahabat dekat gue, dia sempat nanya kenapa sih manusia itu lebih cenderung suka memuji seseorang padahal sebenernya pujian itu berbentuk "ngeledek"tanpa dia kasih kritikan berupa solusi yang harusnya penting untuk digaris bawahi?. Temen gue yang satu ini memang lumayan kritis kalau sedang bertanya. Contohnya nih ya, lu punya teman gitu, dia dandanannya menor banget ke kampus "ketebelan makeupnya", terus sebenernya lu ga setuju dengan dandanan dia, terus lu lontarkan pendapat bahwa" eh lu makeupnya ketebelan, ga bagus mending natural aja, sini gue hapus dikit bedaknya yang ketebelan". Nah menurut si teman gue ini lebih bagus kaya gitu kasih "kritikan tapi ada solusi". Di banding dia kurang senang dengan sikap teman-temannya yang lain yang lebih suka "memuji temannya yang make-upnya ketebelan ini" terus nantinya mereka malah ngetawain dibalik itu semua. Akhirnya gue kasih respons lah ke teman gue ini. Gue bilang sebenarnya dalam pertemanan itu wajar sih menemukan beberapa karakter respons teman. Ada yang tipenya suka mengkritik tapi juga kasih solusi, ada juga yang tipenya memuji full aja tanpa ada niat menertawakan "lebih tepatnya yang penting selow aja", ada juga yang tipenya ngehujat aja tanpa kasih solusi" ada juga yang cuma cuek doang dalam bersikap kepada temannya dan yang lebih parah "ada yang menertawakan dibalik pujian". menurut gue semua itu wajar karena ga ada manusia yang karakternya sama dalam merespons suatu hal. Ibaratnya di dalam hidup itu ada baik dan ada jahat, ada salah dan benar, ada hitam dan putih. Dan lu mau merespons apapun terhadap teman lu "ya sesuai dengan diri lu sendiri" kalau lu nyaman dengan kritikkan lu silahkan asal membangun, atau bisa jadi teman-teman lu ikutan memuji hanya karna"takut teman lu tersinggung atau demi menghargai perasaan teman lu". Meskipun menurut lu sendiri itu ga bikin orang lain maju. Jadi kadang ga perlu berharap agar orang lain bakal neglakuin, merespons atau memberikan hal yang sama terhadap apa yang lu berikan.
2. Pertanyaan ini dilontarkan oleh salah satu teman gue juga"indah caranya bikin nambahin semangat buat ngerjain sesuatu termasuk skripsi itu gimana??? biar ga berasa-males-malessan. Kayaknya sih menurut gue obat paling mujarab itu berdoa atau baca al-quran. Mungkin disamping itu lu bisa merubah mood lu menjadi lebih baik dengan jasmaninya adalah olahraga atau rohaninya ya itu tadi baca alquran dan mendengarkan music clasic juga bisa. Gue pernah merasa jiwa gue ga tenang pada saat mengerjakan skripsi tapi pada saat itu gue emang merasa kekosongan dalam rohaninya gue. Akhirnya gue baca alquran dan setelah itu hati gue tenang dan mood gue balik lagi.
3. Pertanyaan ke 3 juga datang dari salah satu teman gue juga, dia sempat nanya "kenapa sih manusia itu suka sekali kebanyakkan menjudge seseorang hanya dari face atau dari luarnya saja atau bisa nilai karakternya orang lain dari katanya orang atau kata temannya doang bukan berdasarkan fakta di depan mata?. Nah bagian ini gue suka banget. Jadi dulu pas SMA gue pernah sih mengalami hal serupa. Ada anak dari kelas lain, dia tiap kali gue ke kelas dia, jutek aja muka dia ke gue, Gue enggak tau apa yang ada dalam pikirannya dia. Gue sebenarnya ga ambil pusing awalnya. Sampai pada akhirnya salah satu teman gue cerita bahwa si anak itu emang ga suka sama gue karena dia "menganggap gue sombong, cuek dan intinya dia enggak suka sama gue". Gue sempat ketawa sih dengar cerita teman gue. Bisa-bisanya dia enggak suka sama gue, padahal dia enggak kenal gue dan gue juga enggak kenal dia". Segampang itulah kadang manusia pintar untuk menilai karakter orang lain. Contoh ke 2 gue juga pernah mengalami. Jadi pernah ya 1 kelas itu lagi ngomongan seseorang yang notaben-nya beda kelas sama gue. Gue termasuk orang yang cuek tapi masih suka dengerin teman gue ngomong. 1 kelas itu ngebahas seseorang yang gue ga kenal awalnya. Terus ada 1 moment dimana seseorang yang lagi diomongin sama 1 kelas gue ini akhirnya gue kenal dan gue dekat. Di benak gue pas gue belum kenal dia dan sekelas ngomongin seseorang yang beda kelas sama gue ini, gue kira ada 2 kemungkinan dia diomongin 1 karena mungkin dia terlalu cantik dan mengakibatkan timbulnya pembahasan atau 2 mungkin dia terlalu jelek atau tidak cantik sehingga dia jadi pembahasan. Kesimpulan gue cuma itu doang sampai pada akhirnya gue kenal sama orang yang lagi diomongin sama satu kelas. Gue ngakaks aja jadi begini ya 1 kelas menilai karakter seseorang enggak dari omongan orangnya langsung melainkan dari gosip 1 ke gosip berikutnya sehingga menyebar simpang siur begitu saja.
Sekian dari beberapa opini gue tersebut. Semoga bisa dijadikan bahan pelajaran sih biar bisa dicerna dengan mudah. Gue sangat amat senang berbagi seputar pengalaman hidup yang bisa memberikan dampak positif bagi diri sendiri maupun orang lain.
Komentar
Posting Komentar