Best Friend In Your Life
Dalam kehidupan manusia ga akan bisa hidup sendiri. " manusia Pasti akan selalu berdampingan, saling bergantung satu sama lain, saling menguatkan satu sama lain intinya saling mengasihi satu sama lain. ibarat pepatah "tak kenal maka tak sayang" Kali ini gue mau menceritakan tentang persahabatan gue dengan seseorang yang ternyata cukup berperan penting dalam hidup gue selain sosok ibu gue yang menjadi sahabat sejati. Sebenarnya akar dari sebuah pertemanan itu adalah " kenyamanan" nyaman dalam bercerita, nyaman dalam bersikap, nyaman dalam cara padang kita terhadapnya, nyaman dalam hal apapun ketika udah bersama seseorang itu. Sosok yang gue maksud ini adalah salah satu sahabat gue yakni " Usi Fauziah" teman semasa SMA gue.
Berawal dari saat MOS ( masa orientasi siswa) jaman dimana saling baru mengenal satu sama lain. Awalnya gue kenal usi ini dari teman sekelas gue juga pada saat makan siang. Yang posisinya usi duduk disebelah teman sekelas gue. Awalnya gue ga ada niat buat kenalan pada saat itu cuma ngobrol-ngobrol biasa seputar mos aja. Akan tetapi pada suatu hari salah satu guru BK ( bimbingan Konseling) mempertemukan gue dengan usi pada suatu ajang lomba Cerdas Cermat, dari sanalah mulai awal perkenalan. Usi sama gue itu beda kelas, tapi kelas kami berdua sebelahan. Setiap keluar main kita saling nyamperin ke kelas masing-masing, pulang bareng, ke perpustakaan bareng, makan di kantin bareng, ikut kegiatan sekolah bareng dari lomba,seminar sampai cerita curhat apapun.
Karena keseringan bareng, orang lain suka ketukar kalau manggil nama kita berdua. Suka jadi salah orang wkwkwk. Usi juga merupakan Quen di SMA gue pada saat mos. Usi itu kalau sekilas banyak orang yang berfikir kalau dia itu " jutek, sombong, cuek, pintar, cantik, kalem". Usi juga termasuk tipe cewek idola di sekolahan gue. Karena ekspresi muka nya dia yang suka flat dan dia tipe yang pasif ( kalau ga diajak ngomong duluan, dia ga akan mulai) sehingga banyak orang yang berspekulasi seperti itu. Seantero sekolah kebanyakkan berfikir begitu kecuali gue dan beberapa orang terdekat yang memang beneran dekat sama usi.
Disisi lain dari sosok usi yang lumayan cuek terhadap orang lain padahal aslinya dia memiliki hati yang lumayan " sensitif" terkhusus kepada orang-orang yang beneran dekat dan dia sayangi banget. Usi itu merupakan sosok yang "care" sama temannya sendiri, dia juga sosok yang suka menguatkan temannya , dia suka berusaha untuk ga nangis ketika ada suatu hal yang sebenarnya kalau masalah itu menimpa gue atau orang lain mungkin ga akan bisa sekuat itu sekali lagi gue cuma mau bilang dalam pertemanan apapun " jangan nilai seseorang cuma dari luarnya aja".
Contohnya aja dalam pertemanan dengan orang lain. Ada aja yang syirik sama usi, ada aja yang ga senang sama usi. Karena gue lumayan gemes dengan sikap usi yang cuek tapi sebenarnya " mikirin banget" akhirnya gue suka pasang badan ( jadi securitynya dia, Bodyguardnya dia) agar ga semua orang ga seenaknya sama usi. Usi emang tipe orang yang ga gampang meng-ekspersikan perasaannya sama banyak orang ( kaya sedihnya dia, senangnya dia) bagi dia itu cuma buat diri sendiri tanpa orang lain harus banyak tau.
Usi juga merupakan sosok anak yang cinta banget sama ibunya, bahkan pada saat itu dia lagi sibuk di suatu organisasi sekolah, usi rela keluar dari organisasi itu demi ibunya. Ketika ibunya sakit sampai detik ibunya dia meninggal pada saat itu. Usi termasuk yang paling kuat dalam menerima kenyataan sedangkan gue yang sebagai sahabatnya dia aja udah ber-urai air mata terus-menerus. Tapi gue selalu berusaha untuk ada buat dia. Usi selalu mengatakan kepada gue " selagi orang tua lo masih hidup lo service orang tua lo dengan baik" dalam arti kata selagi orang tua lo masih ada, kasih mereka kesan yang baik, apapun yang mereka inginkan coba lo usahakan untuk mewujudkannya.
Selain itu usi juga merupakan sosok yang cinta banget sama keluarganya. Sama abangnya, adiknya dan juga papanya. Gue pernah nanya sama dia bahkan berulang kali sampai dia kesal tiap kali gue nanya hal itu. "Usi kenapa sih lo ga mau pacaran???" dia bilang " gue harus mencintai diri gue dulu dengan baik serta mencintai keluarga gue dulu dengan baik. Kalau gue pacaran pakai uang gue sendiri tanpa harus merepotkan orang tua gue mungkin gue akan sangat senang. Tapi liat posisinya gue masih sekolah, gue masih punya adik, buat apa pacaran kalau cuma ngabisin uang orang tua, gue berfikir kalau orang yang pacaran itu "berarti mereka kaya" mereka bisa wujudtin apapun keinginan pacar mereka seperti ngasih kado pas ulang tahun, ngajak jalan-jalan, bayarin makan dan sebagainya. Dan pertanyaan itu gue lontarin pas terakhir kali gue joging bareng dia 3 minggu lalu. gue nanya lagi sama usi " terus kalau lo udah kelar kuliah,udah dapat kerjaan, udah punya segalanya lo akan pacaran ga"? begitu akwarness nya gue denger jawaban usi " kalau gue udah mapan dan cita-cita gue tercapai dan intinya gue udah siap , diajak nikah langsung sekalipun gue mau". dan dia menekankan sekali " gue bakal punya pasangan kalau gue udah ga EGOIS " karena kalau punya pasangan berarti belajar buat saling berbagi, saling memahami, saling peduli, saling memakhlumi satu sama lain.
Mungkin kalau dipikir-pikir usi merupakan salah satu tempat ( nangis, sedih, ketawa, marah, motivator penasehat,saudara bahkan tempat curhatnya gue selama beberapa tahun ini) terima kasih untuk selalu jadi teman suka-dukanya gue, up-down nya hidup gue, terima kasih selalu mau diajakkin jalan entah itu cuma buat kuliner makan gorengan dijalanan doang atau restoran mahal, terima kasih selalu jadi pribadi pengkritik terbaik yang kritiknya membangun dalam hal positif, jangan pernah bosan nemenin gue ke gramedia walau cuma buat baca buku doang, jangan bosan mencurahkan segala padangan lo soal kehidupan kepada gue, karena gue juga selalu siap jadi wadah ekspresi lo apapun itu. Banyak hal yang ga bisa gue jelasin satu-satu dalam blog gue kali ini jadi gue hanya ceritakan sebagian tentang sosok sahabat gue ini yang super baik dalam berteman sebenarnya.
Komentar
Posting Komentar