Mengkarantina diri diuntungkan atau dirugikan?
Dimulai dari pertengahan maret 2020, kantor gue sudah mulai memberlakukan WFH atau work form home. Beberapa perusahan ada yang melalukan wfh sepenuhnya, ada yang shifting, ada yang benaran ngak wfh sama sekali yang mungkin pekerjaannya ngak memungkinkan untuk dikerjakan di rumah. Semenjak Virus Corona ini ada di indonesia, bahkan udah mewabah di tiap daerah, gue yang lagi berada di Jakarta pun benaran banyak dapat dampak dari ini semua.
Pertama awalnya kantor gue memberlakukan wfh, awalnya sih aman-aman aja. tapi dikarenakan beberapa pekerjaan gue yang berhubungan dengan bagian finance atau client menyebabkan sedikit terhambat bahkan harus membutuhkan beberapa tanda tangan dari para atasan di perusahaan mengharuskan gue dalam seminggu harus masuk beberapa kali walapun ga tiap hari.
Kedua, selama melakukan masa karantina di kos pun, bosan beneran melanda banget, dikarenakan di kos aktivitas yang gue lakuin kebanyakkan sama. Bahkan perkuliahan gue pun online. Ada beberapa mata kuliah yang gue rasa emang cocok untuk bisa dilakukan E-learning tapi ada beberapa juga mata kuliah yang gue rasa emang benaran harus tatap muka, misalnya proses bimbingan skripsi kan ga semua orang bahal nyaman hanya dengan melakukan bimbingan online.
Ketiga, awal januari kemaren gue udah berencana bakal balik ke kampung halaman gue di bulan mei tepatnya pertengahan sebelum lebaran tentunya. Namun karena wabah corona belum kelar gue terpaksa harus Refund tiket dan belum tau akan balik kapan ke kampung halaman untuk mudik.
Gue harap wabah corona ini bakal cepat selesai ya... gue tau ini masa-masa yang kurang mengenakkan, dari sisi manapun susah untuk merasa diuntungkan lebih banyak dirugikan tapi sedikit rasa syukur mungkin perlu ada seperti dikarenakan karantina ini gue jadi punya waktu lebih untuk istirahat.
Komentar
Posting Komentar