Pernah Sedekat Nadi
Pernah ga sih punya seseorang yang bisa dianggap dekat banget, paling ngertiin banget, paling peduli banget. Pasti tiap orang punya seseorang yang menurutnya bisa"diandalkan" tempat dia buat cerita, orang yang bisa dia percaya. Sayangnya ga ada manusia yang se-sempurna apa yang kita inginkan. Sebagai manusia kita kadang ingin punya 1 orang aja cukup buat ngertiin kita. Ga usah semua orang deh minimal 1 orang aja. Entah itu ibu kita, teman atau pasangan sekalipun. Kita kadang selalu punya ekspektasi tinggi tentang gimana dia harus jadi pendengar cerita yang baik buat kita, yang paling paham kita dan tau semua hal tentang kita.
Sayangnya itu semua ga bisa kita dapatkan dalam diri orang tersebut secara utuh. Mau kita kenal dari kita lahir, bertahun-tahun, beberapa bulan atau baru kenal sekalipun. Akan selalu ada celah yang bikin kita ngerasa ada aja gitu kurangnya orang tersebut. Ketika ingin cerita sesuatu ke seseorang yang kita anggap udah paling jadi pendengar yang baik tapi disaat itu pula dia kadang suka lupa, keceplosan untuk menceritakan beberapa hal tentang kita kepada orang lain yang mungkin bisa jadi dia enggak sengaja ya namanya aja manusia pasti ada aja khilafnya. Atau ketika kita cerita dia mungkin ga bisa jadi pendengar yang sepenuhnya aja tapi dia juga jadi pemberi solusi tapi mungkin beberapa solusinya kadang berbenturan dengan pikiran kita atau dia care banget, peduli setengah mati khawatirnya sama kita selalu pengen tau cerita kita namun, kita selalu nge-rem buat cerita ke dia karena kita punya beberapa hal yang menurut kita privasi dan ga perlu diceritain seutuhnya.
Terlalu punya ekspektasi tinggi terhadap orang lain yang menurut kita dia harus sesuai dengan yang kita mau sepertinya emang ga boleh berlebihan, dia manusia, kita juga manusia jadi akan selalu punya kekurangan. Ada yang bisa jadi pendengar yang baik, ada yang bisa jadi pemberi solusi yang oke bahkan jadi penjaga hati yang baik sekalipun.
Bukannya enggak bersyukur perkara kita ga bisa menerima sepenuhnya orang tersebut. Tentu kita merasa bangga punya seseorang yang mau mencoba mengerti kita meski ga sepenuhnya dan seutuhnya. Paling enggak kalo kita ngerasa dia ga sepenuhnya seperti yang kita mau, kenapa kita enggak belajar untuk gantian berlaku seperti dia bersikap mencoba memahami kita, Kata memaklumi adalah kata paling pas ketika kita dihadapkan dengan " Memang ada beberapa hal yang enggak terukir sempurna perkara mengerti satu sama lain tapi paling enggak dia ada di hidup kita aja itu udah lebih dari cukup".
Komentar
Posting Komentar