Persepsi Kehidupan Part
2
Persepsi kehidupan kali ini aku
membahas tentang bagaimana untuk menjadi manusia yang berusaha untuk mengurangi
sebuah keegoisan dan menjadi pribadi yang mampu “menerima sebuah penerimaan”.
Bahasanya terkesan rumit tapi intinya mampu ga kita menerima situasi atau
keadaan dimana ga semua hal harus mampu mengerti kita tapi kita sendirilah yang
berusaha mengerti akan sebuah keadaan.
Aku rasa semua manusia punya tingkat keegoisan masing-masing.Ada yang
tinggi-rendah dan masih banyak lagi.Kita hidup bukan sendiri dalam sebuah dunia
sebesar ini,kita hidup dengan jutaan banyak orang,jutaan kepala,pikiran dan
hati yang berbeda-beda. Aku rasa memang untuk bergandengan dengan banyak orang
ga semuanya bisa 1 frekuensi atau sejalan dengan diri kita.
Awalnya aku juga sempat berpikir jika orang lain ingin
hidup bersama aku,ya mereka harus mengerti aku,memahami,memakhlumi dan intinya
lebih ke-egoisan nan haqiqi pada akhirnya.Nyatanya bukan itu yang harusnya aku
terapkan,kalau aku tau dari awal ga semua hal harus satu frekuensi
denganku,kenapa bukan aku saja yang memakhlumi?memahami?dan mencoba menerima? Aku rasa jika aku mampu untuk memulai semuanya
dengan baik mungkin lambat laun orang-orang akan mulai melakukan hal yang sama
denganku,tanpa perlu aku harus capek untuk bersikap egoisme-indvidualis dan
yang membuat diri semakin rumit.
Ada tipe orang yang sejalan dalam
soal selera makanan tapi dalam hal pekerjaan mereka berbeda,ada yang
sepemikiran tentang hobi tapi belum
tentu sejalan dalam menyikapi suatu permasalahan hidup,ada yang sejiwa dalam
membahas perasaan tapi belum tentu sama dalam menghadapi situasi lainnya.Aku
rasa tidak semuanya harus se-frekuensi/sejalan asal kita mampu saling
memahami-memakhlumi satu sama lain.
Banyak orang yang berakhir dengan
pertengkaran satu sama lain karna tak mampu bertoleransi satu sama lain.Entah
itu dalam hal berpasangan,pertemanan,bersaudara bahkan atasan dan bawahan
sekalipun. jika mampu menerima dan saling mengisi satu sama lain semua tidak
akan berakhir dengan tidak se-frekuensi sepenuhnya.
Komentar
Posting Komentar