HIDUP ITU STRATEGI
Kata ibu hidup itu pilihan. Memilih yang baik atau buruk, yang benar atau salah, yang lurus atau bengkok kita berhak memilih. Tapi bagi gue hidup itu strategi. Kenapa gue bilang strategi ibarat pergi perang lu harus punya beberapa hal yang harus lu persiapkan. Pertama yaitu senjata. Lu mau pake senjata apa atau kekuatan apa supaya hidup lu berkualitas kedepannya. Kedua lu harus diiringi doa karna kalau rancangan hidup lu tidak melibatkan allah hidup lu akan terasa sia-sia. Ketiga yang terpenting lu harus punya supporting pendukung terbanyak yang mempengaruhi hidup lu untuk jadi lebih baik kedepannya tentunya dengan adanya orang-orang yang sifatnya positif.
Oke gue mulai cerita awal mula gue kepikiran mengatakan bahwa menurut gue hidup itu soal "strategi". Berawal sewaktu sd gue itu anaknya pemalas banget. Gue ga pintar tapi juga ga bego intinya otak gue pas-passan. Selama sd gue ga pernah ikut kejuaraan apalagi peringkat kelas, kerjaan gue cuma main doang intinya. Sewaktu smp gue di doktrin sama ibu gue kalau gue tetap males-malesan sampe kapanpun gue ga akan sukses dan ibu bilang, ibu ga akan sanggup bayarin uang sekolah gue sampe perguruan tinggi karna adik-adik gue juga butuh biaya. Ibu juga berpesan kalau ibu maunya gue dapat peringkat kelas dan dapat beasiswa tunjangan dari kantor ibu biar ngurangin beban ibu. Dari sana gue mikir keras dan melekat di otak perkataan ibu "bahwa gue harus punya strategi". Anak usia 13 tahun di doktrin sama kata -kata seperti itu. Akhirnya gue mikir strategi senjata gue adalah "Rajin" gue rajin belajar biar bisa dapat peringkat kelas dan dapat tunjangan beasiswa dari kantor ibu. Disamping itu gue juga ikut beberapa ekstrakurikuler selama disekolah yang bisa dijadiin hobi dan menghasilkan uang alhasil selama 3 tahun sekolah gue jarang minta uang jajan lebih sama ibu. Dan terlebih 3 tahun sekolah gue pake tunjangan beasiswa di kantor ibu sampe gue lulus UN pun sekolah gue juga sempat kasih tunjangan bagi siswa berprestasi dan gratis ga bayar uang sekolah pada saat kelas 3 smp. Alhamdulillah itu termasuk pencapaian terbaik dalam hidup "kadang yang pintar bisa kalah sama yang rajin karena usaha" ibaratnya jika lu ga unggul atau ahli dalam suatu bidang maka lu harus unggul dalam ber-usaha" menurut gue sih gitu.
Langkah selanjutnya apa pas SMA gue pake strategi yang sama yakni rajin tapi gue mulai nyicil yang namanya "merambah belajar organisasi" gue coba ikutan organisasi di sekolah dan beberapa organisasi di luar sekolah. Dari sana gue dapat banyak ilmu dan pengalaman. Jujur gue ikut begituan bukan buat tenar. Dari sana bukan ilmu doang, gue dapat teman baru, bisa kenal sama beberapa tokoh-tokoh daerah terbaik serta pengalaman yang tak terlupakan. Gue bukan orang yang hebat dalam ber-organisasi tapi gue terus mencoba belajar setidaknya mencoba lebih baik daripada enggak sama sekali. Dari nyicil ikutan organisasi jadi belajar public speaking, pbb dan yang lainnya. Tujuannya apa gue yakin ini berguna di dunia perguruan tinggi nantinya jadinya gue nyicil pada saat itu dan akhirnya ga sia-sia.
Lanjut lagi ke dunia perkuliahan. Gue udah pake strategi rajin sama nyicil organisasi. Ga sampe disana aja. Gue coba merambah keluar dari zona nyaman gue sempat coba danusan di beberapa organisasi jualan gorengan, sempat jualan masker bibir dan sempat casual juga di beberapa hotel. Itu sangat amat menyenangkan sih bagi gue dapat uang jajan hasil keringat sendiri. Sempat dipercaya juga di divisi marketing di beberapa event yang menurut gue itu menyenangkan karena berhubungan sama pihak sponsor acara itu jadi pengalaman yang ada pahit manisnya juga. disamping semua strategi itu gue juga melibatkan allah dalam setiap kegiatan supaya gue mulus aja mencapai semua pengalaman hidup tersebut ditambah pada saat masuk kuliah ibu juga mempersilahkan gue memilih kuliah mau di dalam daerah atau diluar daerah akhirnya gue mutusin kuliah di bandung pada saat itu. Gue cukup senang karena ga semua orang tua bisa kasih hak milih kepada anaknya dan saat itu gue berkesempatan untuk punya hak pilih terhadap jalan hidup gue.
Komentar
Posting Komentar